Friday, August 1, 2008

Tidak Inginkah Anda Ikut Berbagi Kebaikan dan Ilmu Pengetahuan?

“Kataba!”, “madiha!, “alima!”, “nafisa!” dan banyak kosakata Arab lain kemarin sore diucapkan dengan penuh semangat oleh sekitar 35 anak-anak yang sedang belajar Al-Qur’an di rumah kami. Ya, itulah kegiatan saya dan istri sejak sekitar dua setengah bulan lalu: memantau para ustadz dan ustadzah yang sedang mengajarkan Al-Qur’an dengan Metode Qira’ati. Ada kebahagiaan yang sulit diungkapkan ketika setiap sore, antara pukul 15.30-17-15 melihat dan mengawasi anak-anak yang sedang mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan Al-Qur’an NUN LEARNING CENTER yang kami dirikan di Baleendah, Kabupaten Bandung.


Ketika melihat anak-anak sedang mengaji dengan penuh semangat, entah mengapa bayang-bayang masa kecil dan muda acap menyeruak kembali. Melihat mereka, kenangan ketika saya sedang mengaji di bawah bimbingan ayahanda, K.H. A.Z. Dahlan. kemudian di bawah bimbingan seorang paman di Cepu, dan kemudian kenangan ketika sedang mengaji di bawah bimbingan K.H. Abu Ammar (alm.), Kudus, dan K.H. Ali Maksum (alm.), Yogyakarta muncul kembali. Kadang, muncul pula kenangan ketika tinggal di Pesantren Krapyak, Yogyakarta, dan tinggal segotakan bersama Gus Adib (alm.), adik Gus Mus, dan seorang paman yang sejak 1986 hingga kini menetap di Syracuse, Amerika Serikat, juga kenangan ketika sedang menimba ilmu di Mesir.

Memang, sejak tiga bulan yang lalu, kami lebih banyak tinggal di daerah, meninggalkan rumah yang telah kami tinggali sejak 1990 di Sukajadi, Kodya Bandung. Perpindahan ini tak lepas dari keinginan dari istri yang ingin mengisi masa tua dengan kegiatan yang lebih banyak bercorak ukhrawi. Dan, kegiatan yang kami pilih adalah membuka Taman Pendidikan Al-Qur’an. Saya sendiri merasa, ini adalah pilihan yang paling tepat. Sebagai cucu seorang kiai yang hafizh Al-Qur’an dan membuka pesantren yang mengajarkan Al-Quran, di samping pernah mengaji di sebuah pesantren yang juga mengajarkan Al-Qur’an dan tafsirnya: Pesantren Krapyak, Yogyakarta, kegiatan itu sejatinya tak jauh dari kegiatan yang pernah saya ikuti ketika kecil dan muda. Dan, alhamdulillah, pada 30 Juli 2008 M, yang bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1429 M, bertepatan dengan Peristiwa Isra’ dan Mi’raj, lembaga yang kami dirikan, yaitu NUN LEARNING CENTER, diresmikan.

Selain Taman Pendidikan Al-Qur’an yang kini telah memiliki murid sekitar 50 anak, alhamdulillah pada hari itu pula lembaga itu kami lengkapi dengan sebuah Taman Bacaan untuk anak-anak dari usia sekitar 4 tahun hingga 14 tahun. Harapan kami, dengan dilengkapinya Taman Pendidikan Al-Qur’an itu dengan sebuah taman bacaan yang menyediakan pelbagai buku agama, ilmu pengetahuan, dan pelbagai buku penambah wawasan yang bersifat popular, harapan kami akan tumbuh sebuah generasi yang cerdas, berwawasan luas, dan berakhlak mulia. Mungkin, ini dambaan yang terlalu muluk. Tapi, bila hal itu tidak kita mulai, kapan akan lahir generasi yang demikian?

Harapan kami, lewat tulisan di blog ini, para pembaca budiman juga ikut serta bersama kami berbagi kebaikan dan ilmu pengetahuan kepada mereka. Tentu kami akan sangat bahagia, bila ajakan ini mendapat sambutan dari para pembaca. Yang kami harapkan hanyalah: kirimkanlah buku-buku yang bermanfaat untuk anak-anak dengan usia tersebut kepada kami: Ahmad Rofi’ Usmani, Jl Sukagalih 109, Sukajadi, Bandung, 40162, atau Taman Bacaan NUN LEARNING CENTER, Jl. Rd. T. Endung Surya I, RT 01 RW 16, Baleendah, Kabupaten Bandung, Telp. 022-5946489. Kiranya Allah Swt. membalas amal Anda dalam berbagi kebaikan dan ilmu pengetahuan tersebut. Jazâkumullâh Ahsanal Jazâ’. Amîn.

No comments: