Saturday, September 24, 2016

KEKHAWATIRAN KETIKA SEDANG MENULIS SEBUAH BUKU

Alhamdulillah. Ya Allah, jadikanlah karya ini bermanfaat bagi masyarakat.”

Demikian gumam bibir saya, kemarin pagi, ketika membuka deretan email yang masuk. Salah satu email berasal dari seorang editor Penerbit Bentang Pustaka, Yogyakarta. Dalam email tersebut, editor, yang telah lama akrab dengan saya, memberitahukan, “Pak Rofi’. (Buku) Jejak-jejak Islam, Kamus Sejarah dan Peradaban Islam minggu depan akan diterbitkan dalam bentuk edisi cetak.”

Betapa gembira dan bahagia hati saya menerima pesan demikian. Karya yang merupakan ensiklopedia ringkas sejarah dan peradaban Islam, dari sejak awal perkembangannya hingga dewasa ini, sebelumnya telah terbit dalam bentuk e-book. Karya itu sendiri saya tulis bersama sebuah ensiklopedia yang diterbitkan Mizan, Ensiklopedia Tokoh Muslim, selama sekitar 6 tahun. Ketika sedang menulis dua karya tersebut, sejatinya ada suatu perasaan khawatir, dua karya tersebut tidak terselesaikan. Tentu saja, sebab penulisan dua karya itu, sebagai sebuah karya ilmiah meski populer, memerlukan kecermatan dan ketelitian sangat tinggi serta tidak dapat dilakukan terburu-buru. 

Merasa sangat khawatir Allah Swt. telah “memanggil saya untuk pulang” sebelum penulisan dua karya itu rampung, setiap kali saya umrah, dan setiap kali berada di Multazam di lingkungan Masjid Al-Haram, saya senantiasa berdoa, kiranya Sang Pencipta memberikan karunia usia untuk dapat merampungkan dua karya itu, sebagai salah satu kontribusi ilmiah bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.

Perasaan khawatir yang sama sejatinya juga pernah “mewarnai” benak saya ketika saya sedang menerjemahkan sebuah karya besar Imam Al-Ghazali, Ihyâ’ ‘Ulûm Al-Dîn, yang kemudian diterbitkan Penerbit Pustaka Bandung dan terdiri dari 16 jilid. Setiap kali satu jilid dari karya sangat tebal itu terbit, sebelum karya terjemahan itu terbit lengkap 16 jilid, ada perasaan takut dan khawatir menggelayut dalam benak bahwa Allah Swt. tidak memberikan kesempatan saya untuk merampungkan penerjemahan karya puncak Imam Al-Ghazali tersebut dalam bahasa Indonesia yang murah dicerna dan difahami oleh masyarakat awam sekalipun. Alhamdulillah, selepas “berjuang” selama sekitar 6 tahun pula, penerjemahan solo itu dapat saya rampungkan. Betapa bahagia dan gembira saya ketika itu.


Kehadiran Jejak-jejak Islam, yang terdiri sekitar 600 halaman, tentu, saya harapkan, dapat memberikan pemahaman dan gambaran yang lebih baik tentang sejarah Islam, dari masa ke masa, dan berbagai puncak sumbangsih kaum Muslim terhadap dunia. Semoga, karya ini bermanfaat bagi masyarakat, juga bagi penulis, âmîn yâ Mujîb Al-Sâ’ilîn

No comments: