+033.jpg)
Ketika bus pariwisata yang kami naiki tiba di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, di Cengkareng, Jakarta, 12 jamaah lain dari Jakarta (antara lain Mas Lutfi Siraj Azwar, sahabat satu kantor adik saya, Ir. Syamsuddin Dahlan MBA (alm.) di Divisi Geothermal di Unocal yang kini berubah nama menjadi Chevron) segera bergabung. Sehingga, jumlah jamaah Khalifah Tour yang bekerja sama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Salman ITB terdiri dari 35 orang. Saya sendiri mendapat amanah berat: menjadi pembimbing ibadah umrah. Walau terasa sangat berat, amanah dari Khalifah Tour itu saya terima dengan sepenuh hati. Pengalaman selama beberapa tahun menjadi pembimbing ibadah haji dan umrah (ketika masih menjadi mahasiswa Universitas Al-Azhar dan Universitas Kairo pada awal tahun-tahun 1980-an dengan jamaahnya antara lain Bpk Haji Kalla, ayahanda Wapres RI saat ini, M. Jusuf Kalla, dan Bpk Rustam Munaf, ayahanda Fariz RM) agak menguatkan hati saya untuk menerima amanat dari Khalifah Tour itu.
Tidak lama setibanya kami di Cengkareng, kami bertemu dengan rombongan jamaah Safari Suci yang berjumlah sekitar 200 orang dan dipimpin oleh KH. Dr. Miftah Faridl dan Kang Rustam Sumarna yang sudah tiba lebih dulu. Mereka juga akan bertolak langsung menuju Madinah dengan pesawat terbang yang sama, Saudi Arabian Airlines. Di antara jamaah Safari Suci tersebut adalah Bpk Ukman Sutaryan, mantan wakil gubernur Jawa Barat, dan keluarga. Semua itu semakin memberi semangat untuk segera melaksanakan ibadah umrah tersebut.
Setelah mengalami keterlambatan sekitar satu setengah jam, akhirnya pada pukul 18.10 wib pesawat Saudi Arabian Airlines dengan no. penerbangan SV 821 pun mengangkasa dan meninggalkan tanah air tercinta serta langsung terbang menuju Madinah Al-Munawwarah. Seperti halnya merupakan kebiasaan penerbangan asal Timur Tengah pada umumnya, perjalanan itu pun dimulai dengan doa: Bismillahirrahmanirrahim. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Subhana al-ladzi sakhkhara lana hadza wa ma kunna muqrinin wa inna ila rabbina lamunqalibun. Allahumma inna nas’aluka fi safarina hadza al-birra wa al-taqwa wa min al-‘amal ma tardha. Allahumma hawwin ‘alaina safarana hadza wathwi ‘anna bu‘dah. Allahumma anta al-shahibu fi al-safari wa al-khalifati fi al-ahli. Allahumma inni a’udzu bika min wa‘tsa’i al-safari wa ka’abati al-manzhari wa su’ al-munqalabi fi al-mal wa al-ahl.
+036.jpg)
Dan, ketika telah berada di Al-Haram Hotel, segera saya bersujud syukur atas pelbagai kenikmatan yang telah dikaruniakan Allah Swt. dan kesempatan mengunjungi kembali Rasulullah Saw. kepada saya, “Ya Allah! Betapa begitu melimpah anugerah dan karunia-Mu atas diri hamba-Mu yang dhaif ini! Ya Allah, segala puja, puji, dan syukur hanyalah untuk-Mu semata!”
1 comment:
bagus sekali info nya
dan sangat menarik sekali
untuk dibaca
terimakasih atas info nya
Post a Comment