Friday, March 6, 2009

Menikmati Kereta Api antara Makkah-Madinah

Andai Anda pada akhir 2012 nanti masih diizinkan Allah untuk berziarah ke Makkah atau Madinah, baik apakah untuk  melaksanakan ibadah umrah, naik haji, atau berziarah, dan kemudian melakukan perjalanan antara Makkah-Madinah, Anda tidak lagi akan berlama-lama lagi di tengah perjalanan. Insya Allah, di tahun itu, Anda dapat menikmati perjalanan sepanjang sekitar 450 kilometer antara Makkah-Madinah dengan naik kereta api. Nyaman dan tidak lelet. Nanti, Anda tak perlu lagi berlama-lama di tengah perjalanan yang membosankan antara kedua kota suci itu, yang biasanya memerlukan waktu 6 jam (di luar musim haji) atau sekitar 10 jam (di musim haji), dengan pemandangan yang kering kerontang.

Kereta api yang akan menghubungkan antara Makkah-Madinah, Jeddah-Madinah, dan Jeddah-Makkah tersebut adalah kereta api listrik modern dengan kecepatan per jam sekitar 320 kilometer. Mirip TGV (kereta api super  cepat di Perancis) atau Shinkansen (kereta api super cepat di Jepang). Nah, jarak antara Makkah-Madinah direncanakan akan tertempuh sekitar 2 jam. Sedangkan antara Jeddah-Makkah akan ditempuh sekitar setengah jam. Proyek yang disebut Haramain Railway (dengan biaya sekitar 7 miliar riyal Arab Saudi) dan telah disetujui Raja Abdullah bin Abdul Aziz itu akan didanai oleh sebuah konsorsium: 63,75% oleh Al-Rajhi Investments Groups dan sisanya oleh sebuah perusahaan asal China. 

Bagaimana kira-kira rancangan kereta api itu? Silakan Anda mencermati foto di samping. Mudah-mudah kita bisa menikmati kereta api tersebut. Amiin.

 

3 comments:

Anonymous said...

ass wr wb, tks atas informasinya. ini merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi kaum muslimin yang menjalankan haji dan umroh. Mudah2an hal ini dapat segera terealisir

Anonymous said...

Askum,

1. Tender untuk MMRL (Makkah - Madinah Railway Link) ini dibagi 3 tahap: civil-track (sudah ditenderkan dan dimenangkan oleh konsorsium Al-Rajhi), stasiun (akan ditenderkan Q3 atau Q4 tahun ini), dan infrastruktur lainnya (seperti persinyalan).

2. Kereta yang akan dipakai juga belum ditenderkan. Yang pasti sih pakai KA biasa, bukan KA magnet / Maglev. Kalau memilih yang paling cepat dan paling proven, harusnya sih pakai AGV dari Alstom, proven untuk kecepatan operasional 360km/j, pemecah rekor dunia 574,8 km/j pada 3 April 2007 lalu. Alternatifnya pakai KA Siemens atau Bombardier atau yang lain, tapi berarti belum memakai teknologi termaju. Kalau pakai KA Shinkansen dari Jepang, kekurangannya selain bukan yang paling cepat, juga kurang kompatibel dengan sistem negara di luar Jepang.

- en.wikipedia.org/wiki/TGV
- en.wikipedia.org/wiki/Automotrice_%C3%A0_grande_vitesse
- en.wikipedia.org/wiki/Land_speed_record_for_rail_vehicles

3. Selain Makkah Medinah, Saudi sedang giat membangun jalur barat - timur dari pantai teluk sampai laut merah melewati Riyadh, dan jalur utara - selatan dari Riyadh sampai ke perbatasan Yordania.

4. Selain KA jarak jauh, Saudi juga sedang giat membangun metro di Riyadh dan LRT (dalam bentuk monorel) untuk di Makkah dan di Madinah. Jadi jemaah haji nantinya akan naik Monorel untuk ke Mina, Mudzalifah, dan Arafah.

5. Pembangunan KA besar - besaran seperti tersebut jelas membutuhkan SDM yang banyak. Seharusnya ini peluang buat TKI.

6. Mulai diliriknya KA oleh Saudi khususnya dan Timteng umumnya, seharusnya bisa dijadikan tanda bahwa mereka percaya pembangunan KA layak dan perlu. Ini juga berarti peluang bagi Indonesia, untuk minta didanai pembangunan KA-nya, termasuk seperti rencana KA cepat Jakarta - Bandung dan Jakarta - Surabaya.

Wassalam,

Anonymous said...

Terima kasih atas komentar dan masukan Bapak Iqbal maupun Ki Syafrudin. Wassalam