Monday, July 14, 2014

FARUQ AL-BAZ:
Ilmuwan Muslim di Balik Peluncuran Pesawat Antariksa Apollo 11

Kennedy Space Center NASA, Florida, Amerika Serikat.

Hari itu 16 Juli 1969. Begitu aba-aba, “ThreeTwoOne!” usai digemakan dari pusat kontrol Kennedy Space Center NASA (The National Aeronautics and Space Administration) tepat pada pukul 09.32 pagi waktu setempat, roket Saturn V yang mengangkut pesawat antariksa Apollo 11 pun meluncur dengan sangat cepat menembus angkasa, dengan membawa tiga astonot: Neil Amstrong (38 tahun), Edwin Eugene Aldrin (39 tahun), dan Michael Collins (38 tahun). Berbarengan dengan gemuruh suara roket tersebut, gemuruh pula tepuk tangan di pusat antariksa itu, mengiringi keberhasilan peluncuran roket tersebut.

Pesawat antariksa Apollo 11 sendiri, yang “didorong” roket Saturn V tersebut, terdiri dari  tiga bagian: Command Module, Service Module, dan Lunar Module. Command Module terdiri dari sebuah kabin untuk tiga astronot. Modul ini merupakan satu-satunya bagian dari pesawat antariksa Apollo 11 yang kembali ke bumi. Modul ini, oleh NASA, dinamakan Columbia. Service Module merupakan modul yang menyediakan sumber energi seperti tenaga pendorong, listrik, oksigen, dan air bagi Command Module. Sedangkan Lunar Module, yang disebut “The Eagle”, digunakan untuk mendarat di bulan.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 20 Juli 1969, dua astronot, Amstrong dan “Buzz” Aldrin, keluar dari Command Module dan naik “The Eagle”. Tepat pada pukul 16. 17, “The Eagle”  mendarat di permukaan bulan. Tidak lama kemudian, Neil Amstrong melaporkan ke Space Center Houston dengan penuh suka cita, “Houston, this is Tranquility Base. The Eagle has landed. Houston, ini Landasan Ketenangan. The Eagle telah mendarat.”

Tidak lama kemudian, tepat pada pukul 16. 56, Amstrong keluar dari “The Eagle”, lewat tangga. Ketika menjejakkan kakinya di Bulan, ia pun berseru, “That’s one small step for man, one giant leap for mankind.” Dua puluh menit kemudian, Aldrin mengikuti jejak Amstrong. Selama menapaki permukaan Bulan, selama sekitar empat jam, dua astronot itu melakukan beberapa eksperimen ilmiah, mengumpulkan bebatuan bulan, menegakkan bendera Amerika Serikat, dan memancangkan sebuah plakat bertuliskan: “Here Men from the Planet Earth, First Set Foot upon the Moon, July 1969 A.D. We Came in Peace for All Mankind”.

Itulah salah satu peristiwa historis yang mengukir sejarah masa modern umat manusia. Namun, tidak banyak yang tahu, sejatinya di balik peluncuran Apollo 11 tersebut, juga Apollo-Apollo lain, ada seorang ilmuwan Muslim yang sangat besar perannya dalam proyek tersebut. Faruq Al-Baz, itulah ilmuwan Muslim yang ikut berperan dalam program pendaratan pesawat antariksa Apollo 11 tersebut. Kini, bagaimanakah kisah hidup ilmuwan yang satu ini?

Faruq Al-Baz lahir di Zaqaziq, Daqahliyah, Mesir pada  Ahad, 10 Dzulqa‘dah 1359 H/1 Januari 1938 M. Ilmuwan yang yang namanya lebih kerap ditulis “Farouk El Baz” ini meniti pendidikan tinggi di Universitas ‘Ain Syams, Kairo. Selepas meraih gelar sarjana, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Amerika Serikat. Pada 1384 H/1964 M, ia berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Missouri-Rola di bidang geologi. Selepas itu, ilmuwan yang pernah menjadi penasihat Presiden Anwar Sadat, presiden ketiga Mesir, di bidang sains itu kemudian menjadi staf pengajar di Universitas Assyut, Mesir (1958-1960) dan Universitas Heidelberg, Jerman (1964-1965).

Ketika Proyek Apollo NASA mulai digelar, kala itu Faruq Al-Baz sedang bekerja di Bellcomm, Inc., salah satu divisi dari AT & T. Ia kemudian bergabung dengan proyek tersebut dan selama enam tahun berikut ia menjadi sekretaris tim pemilihan lokasi pendaratan pesawat antariksa tersebut. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Tim Pelatihan Astronot dan peneliti utama pengamatan visual dan fotografi. Kemudian selepas Program Apollo berakhir pada 1393 H/1972 M, tokoh yang oleh para astronot disebut “The King” ini bergabung dengan Smithsonian Institution di Washington DC (1393-1403 H/1972-1983 M), untuk mendirikan dan menjabat Direktur Center for Earth and Planetary Studies. Pada saat yang sama, ia dipilih oleh International Astronomical Union sebagai anggota Lunar Nomenclature Task Group. Di sisi lain, selama empat tahun antara 1402-1406 H/1982-1986 M, ia menjadi Wakil Ketua International Development for Science and Technology.

Karena pelbagai jasanya  sebagai ilmuwan, Al-Baz menerima pelbagai penghargaan ilmiah. Antara lain, NASA’s Apollo Achievement Award, Exceptional Scientific Achievement Medal and Special Recognition Award, Certificate of Merit of the World Aerospace Education Organization, Arab Republic of Egypt Order of Merit-First Class, Outstanding Achievement Award dari Egyptian-American Organization, Award for Public Understanding of Science and Technology dari American Association for the Advancement of Science, dan Michael T Halbouty Human Needs Award dari American Association of Petroleum Geologists. Selain itu, nama Al-Baz juga ini diabadikan Geological Society dalam sebuah award, “Farooq Al-Baaz Award for Desert Research”, yang senantiasa diberikan setiap tahun.

Ilmuwan yang menjadi pelopor penerapan fotografi udara dalam penelitian kawasan kering kerontang dan berperan serta dalam mengembangkan penelitian lapangan antar-disiplin sebagian besar  padang pasir di dunia ini juga pernah menjabat Pusat Pengindraan Jauh di Universitas Boston, Amerika Serikat dan anggota RAND-Qatar Policy Institute Board of Overseers. Selain itu, sederet jabatan lain pernah diduduki saudara kandung Osama Al-Baz, salah seorang penasihat mantan presiden Mesir, Husni Mubarak, ini. Antara lain sebagai staf pengajar Universitas Boston dan Vice President Itek Optical Systems of Lexington.    

Perjalanan hidup seorang ilmuwan yang sarat pengalaman. Di sisi lain, sejatinya dewasa ini dapat dikatakan, banyak “Faruq Al-Baz-Faruq Al-Baz” lain, alias para ilmuwan Muslim, yang bertebaran di berbagai permukaan Bumi dan besar perannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Namun, seperti halnya Faruq Al-Baz, mereka lebih suka bergerak di belakang layar!


No comments: