Wednesday, July 2, 2014

HEIKAL:
Penulis Terkenal Biografi Rasulullah Saw.

Di Mesir, ada tiga tokoh yang di akhir nama mereka mengenakan nama “Heikal”, meski antara satu sama lainnya tidak ada hubungan kekeluargaan. Ketiga tokoh tersebut adalah Dr Mohammed Hussein Heikal, Mohamed Hassanein Heikal, dan Dr Ahmed Heikal.

Heikal yang pertama adalah seorang ilmuwan, ahli hukum, dan politisi yang terkenal dengan karya-karyanya tentang Nabi Muhammad Saw. berjudul Hayah Muhammad, Abu Bakar Al-Shiddiq, ‘Umar ibn Al-Khaththab, ‘Utsman ibn ‘Affan, dan ‘Ali ibn Abu Thalib. Yang kedua adalah seorang jurnalis terkemuka Timur Tengah yang seorang penulis piawai, dengan sederet karyanya: Sphinx and Commissar, Cutting the Lion’s Tale: Suez Through Egyptian Eyes, The Road to Ramadan, Autumn of Fury, Nasser: The Cairo Documents, The Sphinx and the Commissar: The Rise and Fall of Soviet Influence in the Middle East, The Cairo Documents: The Inside Story of Nasser and His Relationship with World Leaders, Rebels, and Statesmen, Secret Channels: The Inside Story of Arab-Israeli Peace Negotiations, Illusions of Triumph: An Arab View of The Gulf War, Iran: The Untold Story, The Return of the Ayatollah, The Iranian Revolution from Mossadeq to Khomeini, dan October War. Yang ketiga adalah seorang pakar keislaman terkemuka Timur Tengah yang meraih gelar doktornya dari Universitas Madrid, Spanyol dan juga seorang penulis terkemuka.

Kini, bagaimanakah perjalanan hidup Heikal yang pertama?

Tokoh yang suka mengenakan tarbus ini lahir pada  Senin,  12 Dzulhijjah 1305 H/20 Agustus  1888  M  di  Desa  Kafr  Al-Ghannam,  Distrik  Simbillawain, Daqahliyyah,  Mesir.  Selepas memasuki masa belia,  ayahandanya  menyerahkannya kepada  seorang  guru  mengaji di desanya  dan  memasukkannya  di sekolah   dasar  di  desanya.  Selepas  merampungkan   pendidikan dasarnya, ayahandanya mengirimkan anaknya ke Kairo, pada 1319 H/1901 M, untuk memasuki sebuah sekolah elite di ibukota Mesir itu,  yang ia rampungkan empat tahun kemudian.

Kesempatan  luas  untuk menguak dunia  ilmu  pengetahuan  kian terbuka bagi Heikal ketika ia diterima sebagai  mahasiswa Universitas  Mesir.  Selepas menyabet gelar  sarjana,  pada  1327 H/1909  M,  ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan  studinya  di Universitas  Paris, Perancis.  Selama berada di Kota Cahaya, ia  masih  sempat menulis  untuk  surat  kabar Al-Jarîdah. Pada 1331  H/1912  M  ia berhasil merampungkan program doktor dengan disertasi  tentang utang Mesir, berjudul La Dette Publique Egyptienne.

Setiba  kembali ke Mesir, Heikal bekerja sebagai pengacara  di Kota  Manshurah. Selain itu, ia  kembali  aktif  menyajikan tulisan-tulisannya.  Selama  itu pula, ia  tetap  sebagai  seorang penulis yang produktif. Lahirlah sejumlah karya, antara lain  Fî Auqât  Al-Firâgh (Di Saat Senggang), ‘Asyarah Ayyâm  fî  Al-Sûdân (Sepuluh  Hari  di Sudan), Waladî (Anakku), dan  Tsaurah  Al-Adâb (Revolusi Kesusastraan). Semenjak  pada  awal  tahun 1930-an  perhatiannya  mulai  terarah pada masalah  keislaman.  Kemudian  ketika tahun  1353 H/1934 M tiba, ia menunaikan ibadah haji.  Ternyata, kesan  dan  pengalaman  ruhaniah selama  menunaikan  ibadah  haji begitu  mengena  di hatinya. Selepas menunaikan  ibadah  tersebut, lahirlah  karyanya yang monumental, Hayâh Muhammad  (Perjalanan Hidup Muhammad).

Dalam  perjalanan  hidup Heikal  selanjutnya,  lahir  karya-karya keislamannya  yang lain, seperti biografi Abu Bakar  Al-Shiddiq, ‘Umar ibn Al-Khaththab, ‘Utman ibn ‘Affan, ‘Ali ibn Abu Thalib dan  sebagainya. Pada 1357 H/1938 M ia diangkat  sebagai  Menteri Negara, kemudian Menteri Pendidikan, lalu Menteri Sosial. Sesudah itu, ia  diangkat menjadi Menteri Pendidikan lagi pada 1339 H/1940 M dan  1364 H/1944  M.  Sementara karier politiknya mencapai  puncaknya  pada 1363  H/1943 M. Pada tahun itu ia terpilih sebagai  Ketua  Partai Liberal Konstitusional. Jabatan ini ia pegang sampai 1372  H/1952 M.  Lantas,  pada 1370 H/1950 M, ia terpilih  sebagai  ketua  parlemen sampai  Sabtu, 1 Ramadhan 1369 H/17  Juni 1950 M. Dan, selepas terjadinya Revolusi  23  Juli 1952, di bawah pimpinan Kolonel Gamal Abdel Nasser yang kemudian menjadi Presiden Mesir,  ia lebih mencurahkan diri pada dunia tulis-menulis,  antara lain   Tarâjim Mishriyyah wa Gharbiyyah, Al-Syarq Al-Jadîd, Al-Îmân wa Al-Ma‘rifah, Qishash Mishriyyah, Bain Al-Khilâfah wa Al-Mulk ‘Utsmân ibn ‘Affân, Hâkadzâ  Khuliqat  dan  Mudzakkirât  fî   Al-Siyâsah   Al-Mishriyyah, hingga ia berpulang pada Sabtu pagi, 5  Jumada Al-Ula 1376 H/8 Desember 1956 M.

Kini, di bulan Ramadhan ini, mungkin salah satu bacaan terbaik tentang perikehidupan Nabi Muhammad Saw. untuk dibaca adalah karya Heikal yang satu ini, Hayah Muhammad. Karya yang satu ini telah diterjemahkan ke dalam  bahasa Indonesia. Selamat membaca!


No comments: